Guru = Di Gugu Lan Di Tiru

Selasa, 20 Maret 2012

kajian kritis ffilsafat ilmu

Kajian Kritis Jurnal Saya mengambil jurnal berjudul “Pemanfaatan Blog (Jurnal Online) Dalam Pembelajaran Menulis “ karya Made Hery Santosa Universitas Pendidikan Ganesha akan saya kaji secara filsafat sebagai salah satu tugas matakuliah Filsafat Ilmu karena saya menilai jurnal tersebut cukup berbobot untuk dikaji secara kritis. Dalam jurnal ini dibahas tentang betapa pentingnya pemanfaatan blog dalam pembelajaran menulis. Disini saya akan mengkaji jurnal ini secara filsafat ontology. Dalam filsafat ontologi akan di bahas Bagaimana realitas (kenyataan) ? Apakah materi saja? Apakah wujud sesuatu bersifat tetap, kekal tanpa perubahan? Hubungan objek dengan daya tangkap manusia sehingga membuahkan pengetahuan? Yang pertama tentang realitas atau kenyataan Kenyataanya dapat kita lihat bahwa saat ini banyak manusia yang seseorang harus memiliki skemata yang memadai untuk dapat diekspresikan secara efektif melalui media tulis. Suatu tulisan yang baik tidaklah bisa sekali jadi, namun semestinya melewati berbagai proses mulai dari proses outline, membuat draft, sampai bisa menjadi tulisan, dan sepanjang proses tersebut, revisi secara berkesinambungan terus dilakukan. Namun dalam kenyataannya, banyak mahasiswa yang tidak menghasilkan suatu tulisan dengan melalui proses menulis tersebut. Khususnya dalam pembelajaran menulis, hal-hal berikut berpotensi besar mempengaruhi keberhasilan pembelajaran menulis. • Proses Belajar Mengajar. Sering kali, proses belajar mengajar keterampilan menulis di kelas masih sangat sederhana. Dosen menerangkan materi perkuliahan, mahasiswa menulis, kemudian dikoreksi oleh dosen dan diberi komentar. Tidak ada proses yang mampu memberikan pematangan untuk perbaikan tulisan mahasiswa. Jika ada, hal tersebut tampaknya kurang banyak membantu mahasiswa. • Umpan Balik (Feedback). Feedback adalah hal yang sangat penting dalam kegiatan menulis. Namun, sering kali, tidak adanya proses feedback yang bersifat ragam antara mahasiswa, dan dosen. Dosen biasanya yang memberi lebih banyak komentar sehingga terkesan satu arah. Mahasiswa tidak tahu apa yang terjadi dengan tulisan mereka karena setelah selesai dikerjakan, langsung dikumpulkan ke dosen untuk dikoreksi. • Standar Penilaian. Standar penilaian yang digunakan harus jelas agar tidak mengundang pertanyaan akan kesahihan nilai yang diperoleh mahasiswa. • Kreativitas dan Inovasi. Nuansa ini juga bisa berfungsi sangat oenting dalam proses pembelajaran menulis. Namun, kurang adanya nuansa kreatif dan inovatif dalam pembelajaran di kelas sering terjasi dimana semua proses menulis dikerjakan di kelas sehingga tampak monoton, kurang ‘menantang’ eksplorasi pengetahuan mahasiswa. • Motivasi. Motivasi adalah faktor internal yang oenting untuk membantu seseorang memperoleh hasil yang lebih baik. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti perkuliahan tentu akan mempengaruhi keberhasilannya dalam pembelajaran menulis sehingga pada akhirnya, mahasiswa tidak mampu menghasilkan suatu tulisan yang baik dan sesuai dengan tuntutan kurikulum setelah menyelesaikan perkuliahan tersebut. Yang kedua tentang apakah materi saja? Disini dimaksudkan apakah kita dalam melatih ketrampilan menulis hanya mementingkan kemampuan otak kita dalam menulis dan tidak mementingkan ketrampilan kita dalam menulis di berbagai tempat termasuk kita bisa menulis di blog atau jurnal online. Pelatihan kita menulis di blog atau jurnal online sebenarnya lebih menekankan tentang tanggung jawab kita dalam menulis sebuah artikel atau sebuah jurnal,karena begitu kita memasukkan artikel atau jurnal kita ke web (blog atau jurnal online) otomatis semua orang yang ada di dunia bisa membaca hasil tulisan kita itu dan bisa member komentar atau pendapat-pendapat tentang tulisan-tulisan yang kita buat,disinilah kejujuran dan tanggung jawab kita benar-benar dituntut agar tulisan-tulisan yang kita publish ke web bisa dipertanggung jawabkan. Yang ketiga menjawab pertanyaan tentang apakah wujud sesuatu bersifat tetap, kekal tanpa perubahan? Dalam jurnal ini wujudnya tidak bersifat tetap karena lewat kita membaca jurnal karya Made Hery Santosa tentang “Pemanfaatan Blog (Jurnal Online) Dalam Pembelajaran Menulis” kita bisa membuka jebdela wawasan kita bahwa sekarang menulis tidak hanya bisa lewat media cetak saja,sekarang kita pun bisa menulis di web dan kita bisa lebih lagi mempertanggungjawabkan tulisan-tulisan yang kita tulis atau publish di web. Dan yang terakhir menjawab pertanyaan tentang hubungan objek dengan daya tangkap manusia sehingga membuahkan pengetahuan? Ada hubungannya karena objek disini saya mengambil tentang ketrampilan menulis yang harus dikembangkan tidak hanya lewat media cetak saja tetapi harus bisa menulis dan dipertanggungjawabkan di web bisa melalui blog (jurnal online) yang bisa membuat para penulis lebih memiliki pengetahuan lagi ternyata dalam menulis sekarang itu tidak hanya lewat media cetak saja tetapi bisa mempresentasikan hasil-hasil tulisan kita lewat web bisa melalui blog ( jurnal online). Jadi dengan jurnal diatas saya dapat banyak pengalaman – pengalaman serta manfaat setelah saya membacanya dan mengkaji jurnal tersebut secara filsafat ontologi, sebagai mahasiswa PGSD saya semakin mengetahui bahwa menulis di blog (jurnal online) sangat membutuhkan tanggung jawab yang besar karena dapat kita ketahui tulisan kita yang ada di blog dapat diaksses dan dilihat di seluruh dunia sehingga kita bisa langsung mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan yang kita tulis di blog tersebut dengan adanya komentar – komentar dari berbagai manusia yang melihat tulisan – tulisan yang telah kita buat di blog. Jadi kalau bisa penulisanya jangan terlalu fulgar. NAMA : SUPRIHATIN KELAS : RS 10 J NIM : 292010280