Guru = Di Gugu Lan Di Tiru

Selasa, 13 November 2012

soal TTS bu Katrin

SOAL TTS PGSD 1. 1. Sebutkan tujuan pendidikan nasional, tujuan institusi sebuah sekolah dan tujuan kurikuler pelajaran IPA. Tunjukkan apakah ada hubungan/korelasi yang nyata antara ketiga hubungan tersebut? Jika ada, dibagian mana hubungan itu nampak, jika tidak terkait, ubahlah tujuan institusinya sehingga ketiga tujuan tersebut menjadi berkesinambungan. (anda harus menanyakan tujuan institusi pada suatu sekolah) 2. 2. Pada jaman sekarang ini, apakah anda akan mengutamakan mengajarkan pengetahuan umum ataukan mengajarkan pendidikan karakter. Dengan cara apa dan bagaimana anda harus mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa siswi anda? 3. 3. Jika anda duduk sebagai kepala sekolah dan melihat bahwa KTSP dirasa tidak cocok lagi dengan perkembangan sekolah. Coba susunlah suatu perubahan dengan menggunakan prinsip substitusi dan variasi! 4. 4. Pelajarilah kurikulum di Indonesia tahun 1994, 2004, dan 2006. Analisis kurikulum tersebut dan termasuk model kurikulum apa ketiga kurikulum tersebut. 5. 5. Semua siswa memiliki bakat dan minat sendiri-sendiri. Bagaimana cara untuk bisa mengeluarkan bakat pada setiap siswa anda! Petunjuk pengerjaan : 1. Kerjakakan dengan rapi. Semua soal mengacu pada buku 1, 2, dan 3, sehingga anda tetap harus berpegang pada ketiga buku tersebut! 2. Soal no 1, anda harus menanyakan tujuan institusi pada suatu sekolah. 3. Selamat mengerjakan! paling lambat dikirim jumat jam 7 malam tidak jadi besok alamat email bu katrin chatarina_rini@yahoo.com

Kamis, 01 November 2012

Tugas MBS Dosen Pengampu Prof. Slameto oleh Maria Nur Afwidah 292010272 dan Dyah Astiningtyas 292010277

1. Konsep- konsep kunci apa yang ditayangkan? 2. Apa kesimpulanmu berdasarkan kajian teori? 3. Apa implikasi praktisnya? Jawab : Video 1 1. KONSEP Dari vidio yang sudah ditayangkan tadi guru mempunyai teknik atau cara dan alat pengukur untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik. Di kelas awal guru menggunakan pembelajaran PAKEM 2. KESIMPULAN Dengan menggunakan pembelajaran PAKEM yang dicontohkan dalam video untuk pembelajaran kelas awal yaitu guru menggunakan banyak metode untuk mengajar, dan memanfaatkan lingkungan sekitar. Guru lebih menekankan pembelajaran inkuiri (penemuan sendiri) di dalam video guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk berpikir aktif. Disini guru juga tidak monoton pembelajaran hanya di dalam kelas saja yang membuat para peserta didik bosan, pembelajaran yang ditampilkan dalam video lebih banyak pembelajaran di luar kelas, dan guru pun mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 3. IMPLIKASI Implikasi pembelajaran PAKEM seperti yang dicontohkan dalam video tersebut adalah pembelajaran yang tidak selalu di dalam kelas yang membuat peserta didik merasa bosan, tapi pembelajaran diadakan di luar kelas. Video 2 1. KONSEP Dalam video ini membahas pentingnya peran orang tua, komite, pihak sekolah dan peserta didik dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan sekolah yang akan diadakan. 2. KESIMPULAN Sebelum melakukan kegiatan-kegiatan sekolah seperti yang dicontohkan dalam video tersebut pihak sekolah, guru, komite sekolah dan peserta didik di ikut sertakan dalam pengambilan keputusan agar tidak terjadi ketidak cocokkan. 3. IMPLIKASI Peran orang tua dalam pendidikan anak di sekolah sangat penting karena bisa menjadi masukkan pihak sekolah dalam menjalankan proses pembelajaran di sekolah.

Tugas Prof. Slameto Analisis Video (Oleh Arif, Dedy, Eko)

Tugas Prof. Slameto Analisis Video Nama: : Arif fathu Rahman 292010293 Dedy Oktavianto 292010292 Eko Arif Rahman 292010285 Video 1: Manajemen Berbasis Sekolah: 1.Konsep-konsep kunci apa yang ditayangkan? - Penerapan PAKEM dalam pembelajaran bisa menimbulkan sikap aktif, kreatif, dan afektif serta menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa dapat mendapatkan pengalaman belajar sendiri. - Menggunakan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kemauan siswa di dalam belajar (lebih mengkonkritkan materi pelajaran) 2.Apa kesimpulan berdasarkan kajian teori PAKEM: sebuah pendekatan yang bisa membuat Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan. Dengan Penggunaan pendekatan PAKEM memang bisa meningkatkan keaktifan, kreatifitas siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan menyenangkan. Siswa terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung. 3.Apa implikasi praktisnya - Pendekatan PAKEM bisa digunakan, dan disesuaikan dengan lingkungan sekitar. - Agar siswa tidak bosan terhadap pelajaran yang berlangsung, maka kita bisa menggunakan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran, dan memanfaatkan lingkungan sekitar. - Pemanfaatan sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman siswa SD, karena pada usia SD (06-12) adalah tingkatan tahap belajar operasional konkret (Jeans Pieget) Video Ke 2 1.Konsep-konsep kunci apa yang ditayangkan? -Pengembangan kurikulum dilaksanakan dengan cara bermusyawarah antara pihak sekolah (kepala sekolah, dan dewan guru), orangtua murid , dan komite sekolah -Diperlukannya musyawarah antara pihak sekolah, orang tua siswa, dan siswa dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan, fasilitas sekolah. -Orang tua murid dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran contohnya dengan menjadi sumber belajar tentang macam-macam pekerjaan. 2.Apa kesimpulan berdasarkan kajian teori - Pihak sekolah dapat melibatkan orangtua murid, murid dalam menentukan kegiatan pembelajaran, strategi pembelajaran yang akan dilakukan. - Peran serta masyarakat dalam pembentukkan kurikulum - Lingkungan/ keadaan alam dapat menjadi sarana pembelajaran. 3.Apa implikasi praktisnya - Pihak sekolah dapat mengajak bermusyawarah komite sekolah dalam menentukan kurikulum yang akan dibentuk sehingga pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan keadaan lingkungan disekitar. - Sumber belajar dapat didapatkan dari mana saja, semisal mendatangkan orang tua siswa tentang macam-macam pekerjaan.

Tugas Prof.Dr. Slameto Analisis Video

Nama : Candra Krismita .T 292010284 Alfian Hadiyanto 292010286 Kelas : RS10J MBS Pengampu: Prof. Dr. Slameto Video Pertama 1. Konsep-konsep apa saja yang ditayangkan? Jawab: Dari yang ditanyangkan video tadi terdapat konsep pembelajaran PAKEM di dalam pembalajaran tadi. PAKEM itu sendiri adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAKEM di dalam video sudah terlaksana dengan baik. Terbukti di dalam pembelajaran sudah menyenangkan dan menaktifkan peserta didik, dan guru sudah kreatif untuk memanfaatkan lingkungan sekitar kelas sehingga peserta didik dapat langsung mendapatkan pengalaman belajar. Serta terbukti efektif dengan kopetensi peserta didik sudah tercapai untuk materi tanaman toga. 2. Apa kesimpulan berdasarkan kajian teori ini? Jawab: Sebuah pendekatan pembelajaran PAKEM mengaktifkan pesertadidik dalam pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan. Serta pembelajaran ini lebih mengaktifkan murid untuk mendapatkan pengalamannya sendiri. 3. Apa implikasi praktisnya? Jawab: Pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan lingkungan sikitar, dan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi karena pada anak usia SD ingatannya akan lebih melekat bila siswa itu yang mengalami sendiri. Anak SD juga akan lebih mudah belajar dan mengingat pelajaran apabila menggunakan alat peraga dan benda-benda konkrit sederhana yang ada di lingkungannya. Video Kedua 1. Konsep-konsep apa saja yang ditayangkan? Jawab: Pembentukan dan pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang melibatkan partisipasi kepala sekolah, dewan guru, orang tua dan siswa. 2. Apa kesimpulan berdasarkan kajian teori ini? Jawab: a. Kurikulum dibentuk oleh kepala sekolah, dewan guru, dan orang tua b. Pertisipasi orang tua/ wali murid diajak dalam menentukan strategi pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan harapan. c. Orang tua diajak berdiskusi dalam menentukan kegiatan sekolah d. Orang tua sabagai sumber belajar, misalnya materi macam pekerjaan e. Orang tua dan siswa diajak berdiskusi dalam menentukan rencana pembelajaran. 3. Apa implikasi praktisnya? Jawab: a. Mengajak dewan guru, orang tua siswa, dan siswa itu sendiri untuk ikut serta dalam pembentukan kurikulum dan berbagai kegiatan di sekolah yang direncanakan terlebih dahulu. b. Merefleksikan dengan budaya dan lingkungan (keadaan alam) daerah sekitar. Program MBS (Creating Learning Comunities for Children) peningkatan mutu SD melalui MBS, pern serta masyarakat dalam PAKEM Kejasama antara UNESCO, UNICEF, ENZAIK. dIupload di blog kelas, no 1 Diberi pengantar, dilebokke film mau nang koment.

Kamis, 27 September 2012

Tugas Manejemen Berbasis Sekolah Prof.Dr.Slameto (Eko Arif Rahman 292010285))

kesimpulan dari pembelajaran MBS tanggal 21 september 2012 yaitu tentan monitoring MBS di 8 kota/kabupaten yang bekerja sama dengan Unicef. Bisa di katakanbanyak yang menggunakan 3 pilar MBS yaitu: Manajemn sekolah, Pakem, dan Peran Serta Masyarakat.Dimana pada pilar Manajemen dapat dikatakan Baik, untuk pilar Pakem dapat dikatakan Sedang, sedangkan pada pilar PSM (Peran Serta Masyarakat) dapat dikatakan sedang-baik, atau di tengah-tengahnya. Dan terbukiti pilar Manajemen Sekolah dan Peran serta masyarakatlah yang berjalan dengan baik. Untuk itu perlu di tingkatkan dalam hal pilar pakem yang kurang menonjol. Agar nantinya ke-3 pilar tersebut saling berhubungan dan berjalan dengan baik. Dalam hal ini perlu ada proses dan usaha yang tidak sebentar. Harus berkesinambunganagar efektif nantinya.

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (CANDRA KRISMITA .T 292010284)

Kesimpulan dari hasil monitoring MBS s/d 2008 pada 8 Kab/Kota kerjasama Unicef/Unesco. Deketahui bahwa terdapat tiga pilar MBS, yaitu Manajemen, Pakem, dan PSM (Peran Serta Masyarakat). Dimana secara prosentase pada pilar Manajemen dapat dikatakan Baik, untuk pilar Pakem dapat dikatakan Sedang, sedangkan pada pilar PSM (Peran Serta Masyarakat) dapat dikatakan sedang-baik, karena pada prosentase sedang dan baik hanya terpaut 2,09% saja. Sehingga dari hasil monitoring MBS s/d 2008 pada 8 Kab/Kota kerjasama Unicef/Unesco tersebut tidak semua tiga pilar MBS dalam pelaksanaannya belum berjalan baik seluruhnya. Terbukti bahwa diantara ketiga pilar tersebut yang telah berjalan baik dalam pelaksanaanya yakni pilar Manajemen dan PSM, sedangkan Pakem bisa di artikan belum berjalan dengan baik/ kurang dalam pelaksanaannya. Maka disini perlu ditingkatkan lagi pada pilar Pakem, dimana pakem itu sendiri guru dan siswa saling terlibat didalamnya. Tak dipungkiri lagi kompetensi dan ketrampilan guru harus di tingkatkan lagi. Yang mana diantara keyga pilar MBS, yaitu Manajemen, Pakem, dan PSM (Peran Serta Masyarakat) saling berkaitan dan saling berhubungan antara pilar satu dengan pilar yang lain. Sehinga nanti pada ketiga pilar MBS tersebut semua akan berjalan dengan, serta secara berkesinambungan akan meningkatkan mutu pendidikan di Negara kita.

Manajemen Berbasis Sekolah (Ian Adriansyah 292010291)

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan model pengelolaan sekolah yang mengintegrasikan seluruh sumber internal dan eksternal dengan lebih menekankan pada pentingnya menetapkan kebijakan melalui perluasan otonomi sekolah. MBS penting (peranannya) diterapkan di sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah dengan prinsip MBS yang baik. Hubungan antara pilar-pilar MBS adalah merupakan satu kesatuan seperti sistem yang penting guna mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Pilar-pilar tersebut yaitu, manajemen sekolah, Pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan (PAKEM), dan peran serta masyarakat. Manajemen sekolah memerlukan suatu tranparansi, akuntabilitas, serta partisipasi tidak hanya dari pihak internal saja melainkan juga dari pihak eksternal. Sekolah yang paling berhasil & diminati masyarakat adalah sekolah yang kepala sekolah, guru, dan masyarakatnya bekerjasama secara aktif mengembangkan sekolah. Dari kajian data hasil monitoring tentang presentase pilar-pilar s/d 2008 Pada 8 Kab/Kota Kerjasama Unicef/Unesco dalam MBS: Bahwa ketiga pilar MBS yaitu manajemen sekolah, PAKEM, dan peran serta masyarakat hendaknya terus dan semakin ditingkatkan guna mencapai pendidikan yang bermutu baik kualitas pembelajaran, kurikulum, sumber daya manusia, maupun tenaga kependidikan lainnya, dan pelayanan pendidikan. Tetapi dari data monitoring tersebut bahwa pilar PAKEM, yaitu mengenai proses belajar mengajar dimana memiliki presentase yang kurang atau lebih rendah di banding pilar lainnya. Disini berarti peran guru sebagai dewan pengajar dan pendidik dituntut untuk meningkatkan kemampuan atau kompentensinya guna menciptakan pembelajaran yang PAKEM. Dalam PAKEM guru diituntut kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang efektif tapi tetap menyenangkan sehingga siswa ikut telibat aktif. Berbagai pihak harus bekerja sama demi mewujudkan dan meningkatkan mutu pendidikan.