Kebiasaan Merokok :
Merokok, saat
ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi dikalangan masyarakat Indonesia. Dimanapun
tempatnya, kapanpun waktunya, sangat mudah bagi kita untuk dapat menemukan
orang-orang yang sedang merokok disekitar kita. Mulai dari pejabat sampai
dengan pelajar, banyak diantara kita yang sudah biasa dalam menghisap zat
berbahaya tersebut.
Yang
memprihatinkan adalah kebiasaan merokok dikalangan remaja Indonesia. Mulai dari
usia SMP, SMA, Kuliah bahkan SD pun sudah banyak beredar kebiasaan merokok. Dengan
bebasnya mereka menghisap kepulan asap yang keluar dari rokok mereka tanpa
memperdulikan atau bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya mereka hisap.
Didalam
rokok, lebih dari 4000 zat kimia berbahaya yang tidak baik bagi kesehatan bila
masuk kedalam tubuh kita, Sekitar 60 diantaranya bersifat Karsinogenik
(penyebab kangker) yang biasa dihirup hanya 15% oleh perokok aktif dan
dilepaskan sekitar 85% kemudian dihirup oleh perokok pasif. Bahan kimia
berbahaya tersebut diantaranya seperti: aseton (penghapus cat kuku), amoniak
(bahan pembersih lantai), arsenik (racun tikus), butan (bahan bakar korek api),
katmium (baterai mobil), karbonmonoksida (gas knalpot), DDT (obat pembasmi
serangga), hydrogen sianida (gas racun untuk hukuman mati), methanol (bahan
bakar roket), naphthalene (bahan kapur barus), Toulene (bahan pelarut industri),
viniklorida (bahan paku PVC).
Banyak sekali hal yang bisa
menyebabkan awal seorang anak menjadi perokok aktif, diantaranya :
1. Meniru
teman :
Pada
usia remaja, anak akan mendapatkan banyak teman yang mempunyai latar belakang
beragam, baik yang berlatar belakang baik maupun yang buruk. Dan merokok adalah
salah satu kebiasan buruk tersebut.
Menurut
survei yang pernah dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia, 70% anak usia
10-16 tahun menjadi perokok karena dipengaruhi oleh temannya. Bahkan sebuah
penelitian lain membuktikan bahwa remaja yang mempunyai teman perokok menjadi
delapan kali lebih besar kemungkinan menjadi perokok aktif.
2. Dari
lingkungan rumah :
Tanpa
disadari, keluarga merupakan hal yang berperan aktif menjadikan anak menjadi
perokok aktif. Bagi keluarga yang tidak menerapkan larangan merokok didalamnya,
sangat mungkin menjadikan anak sebagai seorang perokok aktif dibandingkan keluarga yang bukan
perokok. Apalagi, apabila kedua orang tua, saudaranya adalah perokok aktif,
dapat lebih menjadikan anak menjadi perokok aktif empat kali lebih besar
daripada yang tidak.
3. Dari
lingkungan sekitar :
Seringnya
anak melihat orang disekitar rumah merokok disembarang tempat, dapat menjadikan
anak ingin menirukan hal kurang baik tersebut, agar anak merasa dihargai dan
diperhatikan.
4. Alasan
Sosial :
Seorang
anak akan menirukan kebiasaan temannya agar dirinya dapat diterima dan tidak
dijauhi/dicemooh oleh kelompok tersebut.
Hal-hal yang membuat perokok menjadi
kecanduan, menurut Sani (2005) adalah sebagai berikut:
1.
Ketagihan secara fisik dan kimia, yaitu
ketagihan nikotin (nicotine addiction).
2.
Automatic
Habit, yaitu kebiasaan dalam merokok (ritual habit) seperti membuka bungkus
rokok, menyalakan, menghirup dalam-dalam,merokok sehabis makan, minum kopi, dan
lain-lain.
3.
Ketergantungan secara psikologis/emosional,
dimana rokok biasa dipakai untuk menghilangkan rasa/hal-hal negatif, seperti
rasa gelisah, frustasi, maupun yang lain.
Tips yang bisa dilakukan untuk mencegah anak
memulai merokok yang bisa dilakukan oleh orang tua :
1.
Berlakukanlah
aturan larangan merokok didalam rumah, berlakukan bagi seluruh keluarga,
sehingga dapat menanamkan persepsi kepada anak bahwa merokok adalah sesuatu
yang tidak baik untuk dilakukan.
2.
Berikanlah
pengarahan bahwa merokok adalah sesuatu yang berbahaya dan tidak baik untuk
dilakukan.
3.
Pantau
dengan siapa anak bergaul dan berkelompok (pastikan anak mendapatkan teman
bergaul yang mempunyai latar belakang baik).
4.
Pilihkan
aktifitas yang positif bagi anak, sehingga anak tidak sempat untuk memikirkan
dan mencoba kebiasaan buruk merokok.
Tips/cara yang bisa dicoba untuk menghentikan
kebiasaan merokok:
2.
Hilangkan
dan bersihkan semua hal yang bersangkut paut dengan “rokok” baik dirumah,
maupun disemua tempat perokok.
3.
Dalam waktu 2-3 minggu pertama, kemungkinan
akan timbul perselisihan dengan perokok yang akan disembuhkan, luangkan waktu
untuk mendengar uneg-uneg, atau keluhan si perokok, maka cobalah bersikap lebih
sabar dalam menghadapinya.
4.
Berikanlah dorongan mental berupa pujian dan
penghargaan (senjata ampuh) bagi si perokok, ketika dirinya berhasil melalui
1-2 minggu tanpa merokok.
5.
Carilah
kesibukan lain, untuk melupakan aktifitas merokok, seperti olahraga, belajar
dan lain sebagainya. Berikanlah permen sebagai pengganti aktifitas merokok,
apabila perokok tidak tahu aktifitas apa yang harus dilakukan.
6.
Dan yang
terpenting adalah, selalu berikan dukungan dan keyakinan bahwa perokok bisa
mengurangi, bahkan menghilangkan kebiasaan merokoknya.
Itulah beberapa tips yang dapat dicoba untuk
menyembuhkan kecanduan rokok. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka :
-http://ahmadplace.blogspot.com/2008/09/remaja-merokok-karena-meniru.html,
diakses tanggal 19 Februari 2012
-http://adisetiawan-chronickles.blogspot.com/2011/01/kebiasaan-merokok-di-kalangan-remaja,
diakses tanggal 19 Februari 2012
-http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2098788-fenomena-merokok-dikalangan-pelajar/#ixzz1mgfLGPqG,
diakses tanggal 19 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar