Guru = Di Gugu Lan Di Tiru

Rabu, 22 Februari 2012

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja dan Tips Untuk Mencegah serta Mengatasinya

Kebiasaan Merokok :
Merokok, saat ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi dikalangan masyarakat Indonesia. Dimanapun tempatnya, kapanpun waktunya, sangat mudah bagi kita untuk dapat menemukan orang-orang yang sedang merokok disekitar kita. Mulai dari pejabat sampai dengan pelajar, banyak diantara kita yang sudah biasa dalam menghisap zat berbahaya tersebut.  
Yang memprihatinkan adalah kebiasaan merokok dikalangan remaja Indonesia. Mulai dari usia SMP, SMA, Kuliah bahkan SD pun sudah banyak beredar kebiasaan merokok. Dengan bebasnya mereka menghisap kepulan asap yang keluar dari rokok mereka tanpa memperdulikan atau bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya mereka hisap.
                Didalam rokok, lebih dari 4000 zat kimia berbahaya yang tidak baik bagi kesehatan bila masuk kedalam tubuh kita, Sekitar 60 diantaranya bersifat Karsinogenik (penyebab kangker) yang biasa dihirup hanya 15% oleh perokok aktif dan dilepaskan sekitar 85% kemudian dihirup oleh perokok pasif. Bahan kimia berbahaya tersebut diantaranya seperti: aseton (penghapus cat kuku), amoniak (bahan pembersih lantai), arsenik (racun tikus), butan (bahan bakar korek api), katmium (baterai mobil), karbonmonoksida (gas knalpot), DDT (obat pembasmi serangga), hydrogen sianida (gas racun untuk hukuman mati), methanol (bahan bakar roket), naphthalene (bahan kapur barus), Toulene (bahan pelarut industri), viniklorida (bahan paku PVC).
Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan awal seorang anak menjadi perokok aktif, diantaranya :
1.       Meniru teman :
Pada usia remaja, anak akan mendapatkan banyak teman yang mempunyai latar belakang beragam, baik yang berlatar belakang baik maupun yang buruk. Dan merokok adalah salah satu kebiasan buruk tersebut.
Menurut survei yang pernah dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia, 70% anak usia 10-16 tahun menjadi perokok karena dipengaruhi oleh temannya. Bahkan sebuah penelitian lain membuktikan bahwa remaja yang mempunyai teman perokok menjadi delapan kali lebih besar kemungkinan menjadi perokok aktif.
2.       Dari lingkungan rumah :
Tanpa disadari, keluarga merupakan hal yang berperan aktif menjadikan anak menjadi perokok aktif. Bagi keluarga yang tidak menerapkan larangan merokok didalamnya, sangat mungkin menjadikan anak sebagai seorang  perokok aktif dibandingkan keluarga yang bukan perokok. Apalagi, apabila kedua orang tua, saudaranya adalah perokok aktif, dapat lebih menjadikan anak menjadi perokok aktif empat kali lebih besar daripada yang tidak.
3.       Dari lingkungan sekitar :
Seringnya anak melihat orang disekitar rumah merokok disembarang tempat, dapat menjadikan anak ingin menirukan hal kurang baik tersebut, agar anak merasa dihargai dan diperhatikan.
4.       Alasan Sosial :
Seorang anak akan menirukan kebiasaan temannya agar dirinya dapat diterima dan tidak dijauhi/dicemooh oleh kelompok tersebut.

Hal-hal yang membuat perokok menjadi kecanduan, menurut Sani (2005) adalah sebagai berikut:
1.       Ketagihan secara fisik dan kimia, yaitu ketagihan nikotin (nicotine addiction).
2.       Automatic Habit, yaitu kebiasaan dalam merokok (ritual habit) seperti membuka bungkus rokok, menyalakan, menghirup dalam-dalam,merokok sehabis makan, minum kopi, dan lain-lain.
3.       Ketergantungan secara psikologis/emosional, dimana rokok biasa dipakai untuk menghilangkan rasa/hal-hal negatif, seperti rasa gelisah, frustasi, maupun yang lain.

Tips yang bisa dilakukan untuk mencegah anak memulai merokok yang bisa dilakukan oleh orang tua :
1.         Berlakukanlah aturan larangan merokok didalam rumah, berlakukan bagi seluruh keluarga, sehingga dapat menanamkan persepsi kepada anak bahwa merokok adalah sesuatu yang tidak baik untuk dilakukan.
2.         Berikanlah pengarahan bahwa merokok adalah sesuatu yang berbahaya dan tidak baik untuk dilakukan.
3.         Pantau dengan siapa anak bergaul dan berkelompok (pastikan anak mendapatkan teman bergaul yang mempunyai latar belakang baik).
4.         Pilihkan aktifitas yang positif bagi anak, sehingga anak tidak sempat untuk memikirkan dan mencoba kebiasaan buruk merokok.

Tips/cara yang bisa dicoba untuk menghentikan kebiasaan merokok:
2.       Hilangkan dan bersihkan semua hal yang bersangkut paut dengan “rokok” baik dirumah, maupun disemua tempat perokok.
3.        Dalam waktu 2-3 minggu pertama, kemungkinan akan timbul perselisihan dengan perokok yang akan disembuhkan, luangkan waktu untuk mendengar uneg-uneg, atau keluhan si perokok, maka cobalah bersikap lebih sabar dalam menghadapinya.
4.        Berikanlah dorongan mental berupa pujian dan penghargaan (senjata ampuh) bagi si perokok, ketika dirinya berhasil melalui 1-2 minggu tanpa merokok.
5.       Carilah kesibukan lain, untuk melupakan aktifitas merokok, seperti olahraga, belajar dan lain sebagainya. Berikanlah permen sebagai pengganti aktifitas merokok, apabila perokok tidak tahu aktifitas apa yang harus dilakukan.
6.       Dan yang terpenting adalah, selalu berikan dukungan dan keyakinan bahwa perokok bisa mengurangi, bahkan menghilangkan kebiasaan merokoknya.

Itulah beberapa tips yang dapat dicoba untuk menyembuhkan kecanduan rokok. Semoga bermanfaat.
 
Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar