Guru = Di Gugu Lan Di Tiru

Rabu, 22 Februari 2012

KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja, mungkin frase itu sudah sering kita dengar. Tidak bisa dipungkiri lagi kini penyimpangan – penyimpangan yang dilakukan para remaja sudah semakin merajalela. Mulai dari tawuran, seks bebas, minuman keras, narkotika dan lain sebagainya. Sudah wajar? Atau memprihatinkan? Ya, tentu saja memprihatinkan, dimana remaja yang menjadi generasi penerus bangsa justru merusak moralnya sendiri dengan penyimpangan – penyimpangan tersebut. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja itu? Hanya sebatas nakal? Atau bahkan jahat hingga menjadi tindakan kriminal? Mari simak pengertian kenakalan remaja menurut beberapa akar berikut :
Seorang pakar sosiologi Kartono mengatakan bahwa kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Prilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang sekitarnya. Kartono (ilmuan sosiologi) mengemukakan bahwa kenakalan remaja  (Juvenule delinquency) merupakan gejala potologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mengembangkan bentuk perilaku menyimpang.
Sedangkan Santrock mengemukakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
Jadi, kenakalan remaja itu tidak hanya pada tindakan – tindakan kriminal saja, tetapi dimulai dari perilaku – perilaku yang sudah menyimpang dari norma, misalnya kenakalan remaja menonton video porno. Itu bukan tindakan kriminal tetapi sudah meyimpang dari norma agama.
Masa remaja adalah masa akan beralihnya ketergantungan hidup kepada orang lain. Dia mulai menentukan jalan hidupnya. Selama menjalani pembentukan kematangan dalam sikap, berbagai perubahan kejiwaan terjadi, bahkan mungkin kegoncangan. Kondisi semacam ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia tinggal. Pada sisi lain remaja seringkali tidak mempunyai tempat mengadu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Sehingga sebagai pelarian remaja seringkali terjerumus, seperti mabuk-mabukan, narkotika dan tindak kriminalitas.
Kalau begitu banyak faktor yang dapat mengakibatkankenakalan remaja itu terjadi. Secara garis besarnya dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal (dari dalam remaja itu sendiri) dan faktor eksternal (dari lingkungan).

Faktor Internal (Dalam)
  • Reaksi frustasi diri
  • Gangguan pengamatan dan tanggapan pada anak remaja
  • Gangguan berfikir dan intelegensi pada diri remaja
  • Gangguan perasaan pada anak remaja
Faktor Eksternal (Luar)
  • Keluarga
  • Pergaulan
  • Media Elektronik 
  • Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan
Ya kira – kira itu hal – hal yang mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Kemudian bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja itu sendiri? Yuk, kita simak ulasan di bawah ini.
Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan masalah kebakalan dapat di bagi dalam: 
 
Tindakan Preventif 
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum. 
a. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja 
b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab timbulnya penyaluran dalam bentuk kenakalan. 
c. Usaha pembinaan remaja
Dengan usaha pembinaan yang terarah para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimabnagn diri akan dicapai dimana tercipta hubungan yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi. Pikiran yang sehat akan mengarahkan mereka ke perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.

Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus
Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya.
Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan, dan yang lainnya.
Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di rumah dan di sekolah.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai: Pengenalan diri sendiri,Penyesuaiam diri, Orientasi diri
Bimbingan yag dilakukan dengan dua pendekatan: 
  1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada si remaja itui sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan si remaja danmembantu mengatasinya. 
  2. Pendekatan melalui kelompok di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut
Tindakan RepresifUsaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.
1.    Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
2.    Di sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru san staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya.Pada umumnya tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.
 
Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkahlaku si pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat badani dan rohani, teguh dalam kepercayaan dan iman sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
Banyak hal yang menyebabkan kenakalan remaja itu terjadi dan sebelum terlambat itu terjadi sebagai para remaja harus selalu waspada dan selalu mengontrol diri dalam pergaulan. Apapun alasan dan penyebabnya hal tersebut dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jangan biarkan generasi penerus bangsa kita hancur karena hal – hal bodoh seperti itu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar